Penerapan Pembelajaran Kontekstual (CTL) dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep IPA di Sekolah Dasar

Abstract

This study was based on the problem of understanding science concepts and the lack of science literacy among students. The purpose of this study was to describe CTL in science learning and its impact on concept understanding at SDN Marengan Laok II. In an effort to obtain a more in-depth picture of the learning process, this study used a qualitative approach with a descriptive analytical method. Data were collected through observation, interviews, and documentation of teachers and fourth-grade students. In an effort to obtain a more in-depth picture of the learning process, this study used a qualitative approach with a descriptive analytical method. Data were collected through observation, interviews, and documentation of teachers and fourth-grade students. The results of the study indicate that CTL helps connect science with real-life experiences, increases student activity, and fosters student curiosity. The main obstacles to the implementation of CTL are the availability of facilities and infrastructure and the allocation of time, but these have been overcome by the creativity of teachers. In conclusion, the CTL-based approach is effective for science learning in elementary schools because it is in line with the characteristics of student development.

Penelitian ini didasari oleh masalah pemahaman konsep IPA dan minimnya literasi sains siswa. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan CTL pada pembelajaran IPA dan dampaknya terhadap pemahaman konsep di SDN Marengan Laok II. Dalam upaya memperoleh gambaran yang lebih mendalam mengenai proses pembelajaran yang berlangsung, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap guru serta peserta didik kelas IV. Dalam upaya memperoleh gambaran yang lebih mendalam mengenai proses pembelajaran yang berlangsung, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap guru serta peserta didik kelas IV. Hasil penenlitian menyebutkan bahwa CTL membantu mengaitkan IPA dengan pengalaman nyata, meningkatkan aktivitas siswa, dan menumbuhkna rasa ingin tahu siswa. Kendala utama pada penerapan CTL terletak pada  ketersediaan sarana dan prasarana serta alokasi waktu, namusn sudah teratasi dengan kreativitas guru. Kesimpulannya adalah pendekatan berbasis CTL efektiv untuk pembelajaran IPA di Sekolah Dasar karena sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa.