Peran Storytelling Pada Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini
DOI:
https://doi.org/10.59829/gq3hdt33Kata Kunci:
Anak Usia Dini, kemapuan berbicara, storytellingAbstrak
Kemampuan berbicara merupakan salah satu aspek pada perkembangan bahasa yang dapat dioptimalkan pada usia dini. Storytelling merupakan salah satu metode untuk mengoptimalkan kemampuan berbicara pada anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran dari kegiatan storytelling pada kemampuan berbicara anak usia dini. Pendekatan yang digunakan daam penelitian adalah deskriptif kualitatif, dengan metode analisis dokumen dan observasi. Sumber data primer berasal dari buku dan jurnal-jurnal ilmiah yang berkaitan dengan storytelling dan keterampilan berbicara anak usia dini, sedangkan sumber data sekunder berasal dari anak usia dini yang berusia 4 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa storytelling memiliki tiga unsur pembentuk, yaitu pendongeng, dongeng, dan pendengar. Cerita sebagai media untuk mengajarkan kosa kata dan kalimat untuk disimak oleh anak, sehingga anak akan terdorong untuk mengucapkan kata atau kalimat yang dia dengar. Storytelling mampu menumbuhkan sikap baru sehingga muncul respon berupa kata-kata atau kalimat, membuat anak mengenali kondisi lingkungan sehingga dapat meresponnya menggunakan kata-kata atau kalimat, dan menumbuhkan keinginan untuk berpendapat.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Galuh Kartikasari (Penulis)

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.